Brittney Griner menghadapi sembilan tahun penjara setelah pengadilan Rusia memvonis bintang bola basket itu atas kepemilikan dan penyelundupan narkoba pada Kamis.
Brittney Griner menerima hukuman sembilan tahun dari seorang hakim Rusia pada hari Kamis karena kepemilikan narkoba dan penyelundupan. (Gambar: Natalia Kolesnikova/AFP/Getty)
Hakim Anna Sotnikova mengumumkan hukuman, yang juga termasuk denda satu juta rubel ($16.700).
Kalimat Griner mengawali negosiasi lebih lanjut
Pengamat hukum mengharapkan Griner menerima vonis bersalah dan hukuman penjara sebagai langkah yang diperlukan sebelum pertukaran tahanan potensial antara Rusia dan Amerika Serikat. Putusan itu relatif keras menurut standar hukum Rusia: mendekati hukuman maksimum sepuluh tahun penjara, sementara sebagian besar orang Rusia menghabiskan hingga lima tahun penjara karena memiliki sejumlah kecil obat-obatan terlarang.
Polisi Rusia mengatakan mereka menemukan kartrid vape dengan minyak ganja di bagasi Griner ketika dia mendarat di Bandara Sheremetyevo Moskow pada 17 Februari. Griner bepergian ke Rusia untuk bermain untuk UMMC Ekaterinburg di Yekaterinburg, di mana dia berkompetisi di luar musim WNBA.
Presiden AS Joe Biden merilis pernyataan yang mengecam putusan tersebut.
“Hari ini, warga negara Amerika Brittney Griner menerima hukuman penjara yang merupakan satu lagi pengingat dari apa yang sudah diketahui dunia: Rusia secara salah menahan Brittney,” kata Biden dalam pernyataan itu. “Saya meminta Rusia untuk segera membebaskannya sehingga dia bisa bersama istrinya, orang yang dicintai, teman, dan rekan satu timnya.”
Para pejabat AS telah menawarkan pertukaran tahanan dengan Rusia. Banyak yang berspekulasi bahwa Amerika Serikat akan mengirim pedagang senjata Rusia Viktor Bout dengan imbalan Griner dan Paul Whelan, yang tetap berada dalam tahanan Rusia sejak penangkapan pada Desember 2018 atas tuduhan spionase.
Rusia mencari pengaruh dalam pertukaran tahanan
Putusan bersalah juga membuka jalan lain untuk pembebasan Griner. Dia dapat mengajukan banding atas putusan tersebut, atau menghadap Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengajukan banding. Namun, pertukaran tahanan tetap merupakan hasil yang paling mungkin, sesuatu yang diakui Griner di pengadilan.
“Saya membuat kesalahan yang jujur, dan saya berharap dalam keputusan Anda, itu tidak mengakhiri hidup saya di sini,” kata Griner pada hari Kamis. “Saya tahu bahwa semua orang terus berbicara tentang ‘pion politik’ dan ‘politik’, tapi saya harap itu jauh dari ruang sidang ini.”
Pengadilan Griner berjalan cepat untuk kasus bermuatan politik yang melibatkan orang asing, meningkatkan harapan bahwa Rusia dapat bergerak untuk pertukaran lebih cepat daripada nanti. Namun, beratnya hukuman Griner juga bisa menjadi taktik untuk mendapatkan pengaruh terhadap Amerika Serikat.
“Saya pikir semakin keras hukumannya, semakin banyak tekanan pada pemerintahan Biden untuk membuat kesepakatan,” kata pengacara Tom Firestone kepada Associated Press. “Jelas mereka suka memanfaatkan tekanan itu.”
Griner adalah WNBA All-Star tujuh kali dan Pemain Bertahan dua kali Tahun Ini yang telah menghabiskan seluruh karir profesionalnya bersama Phoenix Mercury. Dia telah dua kali memimpin liga dalam penilaian, dan merupakan pemimpin karir sepanjang masa dalam blok per game, rata-rata 2,8 untuk karirnya.
